Saturday, July 3, 2010

Pertarungan Raksasa Google dan Microsoft (Jilid II) + Apple

Tulisan di bawah ini saya ambil dari website kompasinteraktif.com dan republika.co.id. Berkenaan dengan perseteruan atau persaingan antara Google dan Microsoft, saya juga sudah pernah menulis hal tersebut di blog ini dengan judul: Duel Google vs Microsoft. Selanjutnya dua tulisan di bawah ini (pertama ditulis Burhan dari kompasinteraktif dan yang kedua dimuat oleh tim redaksi republika, Ajeng Ritzki Pitakasari dan Agung Sasongko) adalah hal yang menarik, menurut saya, untuk diikuti, karena hal tersebut dapat menjadi kelanjutan dari apa yang pernah satu tulis sebelumnya tentang Google dan Microsft ini. Hal ini juga mungkin layak disimak, karena perkembangan duel Google dan Microsof, + Apple yang bertambah booming baru-baru ini dengan produk2 inovatifnya, mempunyai dampak yang sangat besar sekali terhadap ratusan juta pengguna di seluruh dunia dan trend serta perubahan teknologi informatika seperti komputer dan internet di dunia. Jadi Silahkan disimak (bisa engga pake) deh dua tulisan dibawah ini! Harapannya ya semoga bermanfaat.

NB. Silahkan tinggalkan pesan atau komentar anda untuk sharing di blog ini.

salam,


ds.

======

Senjakala Microsoft?
by Burhan (tempointerkatif.com 2o Juni 2010)

“Tak ada yang lebih stres ketimbang Steve Ballmer,” koran The Wall Street Journal menulis itu. Nada tulisan itu sangat serius. Bos Microsoft Corp ini memang tidak sedang di ujung tanduk, melainkan pasarnya telah digerogoti musuh. Bak rumah dimakan rayap yang bergerilya diam-diam. The Wall Street menurunkan berita berisi dentang “lonceng bahaya” itu hanya beberapa hari setelah raja Internet, Google, resmi meluncurkan sistem telepon seluler barunya: Android. Mereka menggandeng produsen ponsel terkemuka, seperti Motorola, Samsung, LG, dan Sony Ericsson, serta belasan vendor lainnya.
Sudah bertahun-tahun Microsoft merajai pasar ponsel pintar dengan memasok sistem operasi Windows Mobile untuk PDA. Tapi kini mereka harus mengaku kalah. Pasarnya digerus oleh iPhone dan BlackBerry. Belakangan Google dan vendor ponsel lainnya juga ikut membuat mereka terpincang-pincang dengan meluncurkan Android. Bagi Ballmer, ini memang ancaman besar. Mereka sudah kelabakan menghadapi Google di Internet. Google telah menciptakan pesaing Microsoft Word dan Excel gratis. Kini mereka harus menghadapi Google di ponsel.
Ancaman juga datang dari Apple. Sepuluh tahun lalu dia boleh saja meremehkan Steve P. Jobs. Saat itu Jobs mengganggu pasar komputer pribadi dan Microsoft dengan meluncurkan iMac, komputer dengan warna merah-kuning-hijau yang yummy seperti permen. Saat itu Jobs baru kembali masuk ke Apple setelah dipecat karena perusahaan tersebut bangkrut. iMac tak bisa menggoyahkan Microsoft dan dominasi Windows. Belakangan lahirlah beberapa inovasi mengejutkan dari iPod pada 2001, iPhone 2007, dan kini iPad pada 2010. Pasar terkejut dan tiba-tiba simpati mengalir kepada produk imut-imut Apple. Desain, fungsi, dan kemudahan penggunaan membuat produk-produk Apple meroket. Ballmer terguncang. Puncaknya adalah tahun ini. Rentetan inovasi itu membuat nilai saham Apple melambung, melebihi saham Microsoft. Ini rekor. Nilai saham Apple pada 26 Mei 2010 mencapai US$ 222,12 miliar (Rp 2.000 triliun!). Angka itu mengalahkan nilai saham Microsoft yang pada hari yang sama nilainya US$ 219,18 miliar. Revolusi desain Apple telah membuat harga saham Apple melonjak 10 kali lipat selama 10 tahun terakhir.
Inikah senjakala Microsoft? Revolusi-revolusi yang dilahirkan Apple membuat Microsoft tercengang. iPod, misalnya, sejak diluncurkan pada 2001 baru bisa ditiru Microsoft pada 2007 saat mereka meluncurkan pemutar musik Zune. Desain dan penjualan Zune pun kalah jauh oleh iPod. Berkat iPod dan iPhone, Apple telah menjual 4 miliar lagu dan software lewat toko di dunia maya, iTunes.com. Kalau setiap lagu atau software dijual seharga US$ 0,99, Apple mengeruk pendapatan US$ 3,96 miliar hanya dari aplikasi dan lagu. Apple telah melahirkan revolusi, revolusi pasar, desain, dan kebiasaan pengguna. Dulu merekalah yang mengenalkan mouse atau tetikus. Kini mereka pula yang menghilangkan tetikus serta papan ketik dan menggantinya dengan layar sentuh. Revolusi yang digulirkan Steve Jobs ini terjadi di mana-mana, tak susah untuk dicari. Mari menjenguk kultur baru yang terjadi di Universitas Maryland. Beberapa tahun lalu, ponsel adalah barang haram di kelas-kelas kampus itu. Anda bisa dimaki-maki dosen bila asyik bermain ponsel di kelas. Kini dunia sudah “terbalik”. Justru mahasiswa diwajibkan bermain-main dengan ponsel. Dua pekan sekali, mahasiswa komputer di sana diajar insinyur Apple. Dia mengajarkan bagaimana keisengan bisa mendatangkan duit banyak. Mereka diajari membuat aplikasi game atau software untuk iPhone atau iPad dan dijual.
Bagaimana Ballmer akan melawan revolusi itu? Apple kini adalah model gemulai yang membuat orang tak bisa berkedip. Bagaimana Ballmer bisa menghadapi itu? Bagaimana Microsoft bertahan? Mungkin Ballmer harus memanggil pulang Bill Gates, yang kini sedang “bertapa” dengan proyek-proyek amal, agar Microsoft tak kalah oleh si gemulai Apple.
Apple, google, iPad, iPod, Microsoft, Steve Ballmer
sumber: http://blog.tempointeraktif.com/ekonomi-bisnis/senjakala-microsoft/





REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA.
Google rupanya kian getol memperkuat sistem operasi android garapan mereka. Bak gayung bersambut, obsesi Google direspon Intel dengan menciptakan prosesor yang sejalan dengan android. Walhasil, sistem operasi android 2.2 berkode Froyo, menurut jurubicara Intel, Renee James, bakal bersanding dengan Intel Atom, prosesor spesialis notebook. "Harapan kita, Android 2.2 bakal dirilis pada musim panas nanti bagi para pengembang software," ujarnya seperti dikutip dari Techradar, 28 Juni. James pun mengaku proses adaptasi dengan Android tak ubahnya ketika menangani sistem operasi Linux. Ia mengungkap prosesnya tidaklah terlalu sulit. Ia memastikan Intel cukup berpengalaman menangani sistem operasi berbasis open source. Karena itu, James menekankan Intel optimis dengan keberhasilan duet Google-Intel. "Tak terlalu susah, kita sudah berpengalaman banyak dengan Linux," tambah James.

Kemungkinan besar, duet maut Intel dan Android ini mungkin bakal menggoyang pangsa pasar pengguna netbook Windows. Kolaborasi ini, sekaligus mengkukuhkan nama Intel yang sebelumnya telah sukses berpadu dengan sistem operasi mapan seperti Windows, Linux, Chrome, dan Moblin.

Sumber: tim redaksi republika.co.id, Ajeng Ritzki Pitakasari dan Agung Sasongko.
http://www.republika.co.id/berita/trendtek/aplikasi/10/06/29/122177-duet-intelandroid-siap-tantang-windows